Rabu, 04 Desember 2019

Pondasi Ini Menentukan Keberhasilan Usaha Tapi Sering Terlupakan

Begitu anda membaca halaman ini sampai selesai yang diharapkan adalah keutuhan gambaran yang bisa anda tangkap semua elemen dan tahapan yang diperlukan untuk membangun bisnis anda yang sukses.

Ada pelajaran yang belum tertangkap, sehingga gambarannya tidak utuh
Jangan menelan mentah-mentah ketika anda menemukan cara-cara untuk menjadi kaya dengan lebih cepat dan dengan penghasilan yang sangat tinggi. Bisa jadi itu berlaku bagi mereka, tetapi anda bukan dia, anda adalah anda yang baru mencoba dan baru memulainya.

Berenang itu sangat gampang begitu disampaikan oleh atlit renang maka memang demikian adanya bahwa renang itu sangat gampang. Namun begitu dipraktekkan ternyata, yang terjadi adalah lebih banyak tenggelamnya, lebih banyak minum airnya dari pada bisa melaju dambil mengambang dipermukaan air.

Mereka yang mengatakan berenang itu mudah, tidak bermaksud membohongi, karena bagi mereka memang demikian adanya. Inilah yang perlu anda tangkap dibalik apa yang di sampaikan.

Setelah anda mencoba ternyata berenang tak semudah yang dikatakan. Lantas anda menyebut 'Ah teori' ah bulsit, ga sesuai dengan ceritanya, dan seterusnya, dan seterunya. Stop berkata bergitu. Anda yang justru harus jernih dalam menangkap makna, menerjemahkan maksud. Inilah kesalahan para pemula yang terlalu mudah menyalahkan orang lain.

Ada sesuatu yang ingin disampaikan dari apa yang dikatakan oleh atlit renang itu dengan mengatakan renang itu mudah. Setidaknya begini :
Pertama renang menang benar-benar mudah dan siapapun pasti bisa.
Kedua kata-kata itu mampu menjadikan seseorang mau mencoba, kata-kata itu tak bermaksud menjatuhkan dari awal sebelum terjun sehingga memudarkan semangat yang baru mau belajar. Ini yang sebenarnya harus tertangkap radar. Dan ini tak bermaksud memudahkan segala urusan.

Pertanyakanlah lagi dengan akal sehat. Apakah atlit itu tiba-tiba ia lahir sebagai seorang yang ahli berenang? Tentu tidak. Apa yang ia lakukan sehingga menjadi ahli berenang? Banyak. Awalnya mungkin sama seperti saat kebanyak orang mulai belajar, yakni tenggelam lebih banyak dan minum air lebih banyak. Lalu belajar lagi tekniknya yang benar dan kemudian mencoba lagi. Terus menerus berlatih yang pada akhirnya jadilah ia seperti saat ini. Dan akhirnya sampailah apa yang diucapkannya ke telinga anda bahwa berenang itu sangat mudah.

Dalam latihan, perlu waktu yang lama, latihan yang rutin, tenaga dan fisik yang akan menjadi lelah, pengorbanan waktu dan ongkos-ongkos dan sebagainya. Maka kemudian muncul pertanyaan, apa yang menjadikannya konsiten dan punya daya tahan untuk terus berlatih dan berlatih?

Ini dia yang tak sempat terlihat oleh banyak pemain pemula. Mereka hanya menangkap yang tampak tapi belum sempat menangkap sesuatu nilai, makna dan pelajaran yang tak tampak. Padahal yang tak tampak itulah yang membuat mesin terus bergerak, jiwa terus semangat dan tindakan terus dilakukan meskipun menerjang segala aral, rintangan dan resiko.

Sebenarnya Bukan Terlupakan, Bisa Jadi Belum Tahu Yang Seharusnya Dilakukan Saat Belajar Sesuatu
Tak seindah ceritanya dan perlu langkah dan tahapan yang cukup panjang untuk membangun bisnis. Lho..apa bener seperti itu saat memulai usaha? Betul. Ini yang sebenarnya.

Mungkin anda ingin memperhatikan hal berikut ini. Begitu masuk kepada permasalahan terkait cara, untuk jaman sekarang, memang bisa lebih cepat untuk berhasil dengan adanya internet. Jadi salah besar jika ada yang menganggap membangun usaha itu sangat mudah. Membangun usaha itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masa sih?

Tunggu dulu. Bukan bermaksud untuk mebuat niat anda menjadi urung dan berhenti berniat untuk memulai. Bukan ini. Hanya saja saya harus gambarkan perjalanan yang sebenarnya dalam membangun usaha yang bisa berhasil. Saya tak bermaksud membuat siapapun pesimis karena pesimis adalah racun yang membuat orang ogah melakukan apapun untuk menjadikan seseorang itu berubah lebih baik.

Letak salah besarnya lebih kepada apa yang pertama-tama harus harus dibangun saat memulai. Seseorang mungkin menguasai cara tertentu untuk menjalankan sebuah bisnis sehingga menjadi berhasil. Tetapi kenyataannya dari orang-orang seperti mereka gagal. Yang lainnya berhenti ditengah jalan.

Begitu anda jalan-jalan ke toko buku, akan banyak sekali terpajang buku-buku kiat sukses atau kiat menjadi kaya. Bahkan beberapa menjadi buku best seller dunia. Seharunya bila kita menyempatkan untuk mengamatinya lebih mendalam, tidak ditemukan terlalu banyak orang-oran yang sudah sukses. Yang berhasil tak sebanyak buku yang terjual. Padahal buku-buku tentang kiat sukses atau buku-bku cara menjadi kaya ada saja tiap tahun yang best seller. Tetapi yang mengherankan adalah tetap saja yang berhasil melakukan apa yang disarankan sesuai petunjuk buku sangatlah terbatas jumlahnya.

Lihatlah, ini cukup mengherankan, betul? Saya meyakini bahwa bukan teorinya yang salah. Ada yang salah dengan orangnya. Mengapa? Beberapa penyebabnya bisa ditelusuri dari pengalaman berikut ini.

Pada awal mulai membaca buku-buku kisah sukses, yang pertama-tama saya pelajari adalah kebanyakan caranya secara teknis.  Cara menyelesaikan ini, cara melakukan itu, dan sebagainya. Cara meraih jutaan dalam waktu singkat, bla..bla..bla... Ini yang saya lakukan, dulu. Saya menerapkan cara, mencobanya berkali-kali dan karena belum kelihatan hasil, maka saya tinggalkan.

Dalam perjalanan yang menjemukkan saat mempraktekkannya, maka muncul dalam pikiran, katanya ini cara cepat untuk menghasilkan uang, katanya ini cara mudah untuk segera bisa membangun bisnis, tapi kok sampai saat ini belum muncul tanda-tanda saya akan berhasil.

Apa yang terjadi kemudian? Saya mulai bosan. Maka secara perlahan saya mulai tinggalkan apa yang tadinya saya lakukan dengan menggebu ini. Akhirnya benar-benar saya berhenti dalam waktu yang cukup lama. Kemudian suatu kejadian tenrtentu menjadikan saya mulai kembali dengan semangat yang mungkin sama seperti yang dulu.

Kejadian seperti itu terjadi berulang-ulang. Ada yang kembali dimulai, artinya meneruskan yang sudah dimulai, ada yang benar-benar tidak dilanjutkan tapi berlalih kepada garapan lain. Hal-hal seperti ini, sekarang tidak terjadi lagi.

Ternyata penyebabnya adalah, saya hanya memperhatikan cara, itupun tidak saya kuasai secara seutuhnya. Saya memperhatikan apa yang terlalu teknis, padahal ternyata, semakin kemari, mulai memahami bahwa cara saya ini salah besar. Ada hal yang luput dari perhatian saya untuk dipelajari.

Perhatikan fenomena gunung es berikut ini. Saya dan kebanyakan orang ternyata hanya memperhatikan apa yang tampak saja. Apa yang terlihat diatas permukaan air sementara sebagian lagi yang justru lebih besar, hampir sekitar 80%nya, ada di bagian bawah.



Apa yang di bagian bawah? Gambarannya sekarang anda sudah mulai melihatnya secara utuh. Bagian-bagian di bawah ini meliputi kegigihan, kegagalan, pengorbanan, kekecewaan, dedikasi, kerja keras, disiplin, tekad, gairah/semangat, daya tahan, impian besar, blue print. Hal yang disebutkan sudah cukup untuk membuat anda maju dan tak bisa dihentikkan sampai anda mencapai keberhasilan.

Mereka menganggap bahwa bisnis hanya sebatas hitungan dan cara-cara secara teknis, mereka salah besar. Inilah pondasi yang sesungguhnya, tak banyak yang secara serius mendalaminya bagaimana supaya hadir dan menjadi kepribadian. Anda sudah mengetahuinya dan tugas anda sekarang adalah bagaimana menghadirkannya menjadi karakter anda.

Untuk mempertajam lagi langkah memulai usaha, Bacalah buku (ebook) 'Menjadi Mahasiswa Langka : Banyak Fulus Sebelum Lulus'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar