Rabu, 11 Desember 2019

6 Kendala Ini Bikin Anda Sulit Dapat Kerja Dan Tak Punya Sumber Penghasilan

Sejauh yang mungkin sudah anda pahami selama ini adalah bahwa permasalahan perlu diuraikan penyebabnya dan dengan begitu solusinya akan mudah ditemukan. Saya sangat sependapat.

Pertanyaan mengenai apa saja yang selama ini menyebabkan sulitnya mendapat pekerjaan bagi lulusan kuliahan setidaknya akan ditemukan kepada beberapa permasalahn berikut ini :

Pertama, Terbatasnya Lapangan Kerja.
Ini penyebabnya pencari kerja lebih banyak dibandingkan lapangan pekerjaan yang ada.

Kedua, Pemikiran Sempit.
Beberapa teman-teman mahasiswa mungkin masih menganut mindset yang masih menganggap bahwa setelah lulus harus mencari kerja. Padalah banyak bahasan yang mengupas permasalahan ini dan solusinya adalah mengajak siapapun yang masih berorientasi mencari kerja harus segera move on. Hasrat untuk mendapat jabatan tinggi bergaji besar sepertinya sangat berat karena jabatan semakin puncak pasti jumlahnya semakin sedikit. Dan kalaupun dibutuhkan sdm untuk posisi itu bukan mereka yang baru lulus.

Maka pertama-tama yang perlu diubah adalah mindset. Membuka lebar-lebar cakrawala berpikir dan menggali informasi supaya pemikiran menjadi lebih terbuka. Maka begitu mindset berubah, bahwa sarjana ke depan yang berhasil adalah mereka yang mampu menciptakan lapangan kerja baru, bukan mencari kerja, adalah mindset yang sudah tepat.

Ketiga, Persaingan Sangat Tinggi.
Setiap tahun 250ribu lulusan dihasilkan dari perguruan tinggi. Satu orang bersaing menemukan peluang yang namanya pekerjaan. Dan anda mungkin akan terkaget-kaget bahwa data statistik menunjukkan pengangguran sarjana ada 630 ribu orang. Jawabannya adalah berpikir untuk membidik peluang diluar mencari kerja adalah pemikiran yang tepat.

Keempat, Kampus masih jarang memperkenalkan sisi entrepreneur.
Saat saya masih kuliah rasanya kampus sagat dominan mengarahkan kurikulumnya kepada dunia kerja. Saya dapat banyak bersentuhan dengan dunia entrepreneurship justru dari dunia luar kampus melalui buku-buku yang saya baca. Maka bila kampus tak membimbing dan mengarahkan warga kampus untuk jadi pengusaha, langkah yang tepat adalah mencari sendiri di luar kampus selama tak mengganggu kegiatan kampus.


Kelima, Tenaga pengajar masih memberikan pola pengajaran yang belum menyentuh sisi entrepreneur.
Tak mudah mengajarkan entrepreneur karena bukan hanya sebatas lisan tapi ia adalah jiwa. Ia adalah batin. Mengajarkan teori renang mudah-mudah saja tapi jika ia tak pernah berenang maka tak mungkin bisa menjelaskan dengan ekspresi rasa yang mendalam dan mungkin pula bisa menjelaskan betapa dalamnya perasaan saat ditimpa gagal dan kemudian mampu bangkit kembali. Tampa pernah terjun maka penjelasan kegagalan kehilangan jiwanya.

Keenam, Kemampuan yang Tak Sesuai Permintaan Perusahaan
Entah kesalahannya dimana yang jelas persediaan tak sesuai permintaan sehingga transaksi tak terjadi. Kemampuan yang diasah di kampus tak sesuai dengan yang diminta di perusahaan sementara itu orientasi warga kampus adalah mencari kerja dan kerja ada diperusahaan. Lihatlah, nyambungnya dimana? Betul.

Masalah yang muncul adalah seperti ini, lapangan kerja yang tersedia menginginkan setiap pekerjanya memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tapi, tidak banyak lulusan yang memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Tak perlu menyalahkan siapa-siapa. Ini mungkin yang hendak anda katakan. Maka anda dengan kesadaran sendiri mulai menelusuri kepingan-kepingan pengetahuan untuk menemukan dunia selain dunia kerja yakni dunia usaha. Dan betul bahwa dunia usaha membuka banyak peluang, membuka kebebasan berkreasi.

Silahkan telusuri halaman-halaman yang mungkin anda anggap mampu memperluar pemikiran anda untuksesegera mungkin membuka usaha di halaman-halaman berikutnya. Bacalah, dan membaca tak pernah merugikan pikiran maupun jiwa, justru akan membuat anda semakin kokoh dalam melangkah dan mengambil keputusan.

Ajaklah teman-teman anda sehingga saatnya nanti butuh teman, anda sudah punya rekan-rekan untuk bisa bersinergi. Membuka usaha perlu jiwa yang tepat bukan mereka yang hanya berorientasi mencari kerja. Sampai kapanpun tak akan nyambung.

Ibarat seekor kucing yang berlari kesana kemari, loncat-sana loncat sini sedang mengejar tikus. Anda melihat tikus itu. Dan mereka yang berorientasi hanya mencari kerja, tidak mungkin bisa melihat tikus. Bila anda bersama maka anda kemungkinan dianggap gila. Melakukan sesuatu diluar nalar. Ini betul karena anda mampu melihat apa yang mereka tidak lihat. Anda mampu melihat peluang yang tidak mereka lihat. Mereka hanya melihat UANGnya tapi anda melihat potensi-potensi yang menyebabkan datangnya UANG.

Silahkan baca juga artikel berikut ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar