Apakah hal mendalam berikut ini sudah diperiksa?Pembeli tidak hanya membeli ide atau inovasi dari produk yang Anda jual. Pembeli pindah ketika mereka tidak mendapatkan VALUE.
Mari kita permudah utnuk memperjelas keadaannya. Begitu pembeli membeli sesuatu sebenarnya ia membeli karena suatu alasan tertentu. Yang menjadi alasan itulah yang disebut Value. Ketika diantara banyak produk sejenis namun pembeli tetap memilih produk anda maka yang menjadi alasannya inilah yang menjadi value bagi pembeli.
Ketika pembeli datang lagi untuk membeli produk dari anda maka alasan yang menjadikan pembeli datang kembali itulah value.
Value adalah nilai atau suatu kekuatan daya tarik yang menjadikan pembeli punya alasan kuat untuk memilih produk anda. Maka tugas anda adalah bukan fokus pada memikirkan bagaimana membuat pelanggan loyal, sudah jelas mereka pergi karena mereka tidak menemukan suatu value atau alasan atau nilai tertentu dari produk anda sehingga pergi. Maka alihkan perhatian anda supaya pembeli tergantung dengan anda.
Buatlah pembeli seakan-akan tidak bisa selesai masalahnya jika tanpa membeli produk anda. Kalau Anda tidak bisa membuat customer tergantung pada Anda, pembeli tidak bisa loyal. Kalau ada orang lain yang menawarkan harga yang lebih murah, pasti mereka pindah. Kalau ada orang lain yang bisa memberikan benefit lebih banyak, mereka juga akan pindah.
Sekarang lihat pada diri Anda. Kenapa Anda memakai handphone yang sekarang Anda pakai? Karena KETERGANTUNGAN. Kenapa Anda menggunakan Facebook, Instagram untuk berjejaring sosial? Meskipun ada banyak media sosial yang lain. Karena KETERGANTUNGAN. Apakah Anda loyal dengan itu semua? Tidak. Karena KETERGANTUNGAN.
Maka goal-goal anda haruslah menciptakan rasa kebergantungan kepada produk anda. Bagaimana membuat kebergantungan bisa anda fokus kepada 3 hal berikut ini dan bekerjalah habis-habisan dalam 3 hal ini:
Pertama, Cari Nilai Terpenting Produk Anda Secara Fisik atau Tampilan
Munculkan pertanyaan-pertanyaan, apa yang paling penting bagi pembeli Anda secara fisik.
Mari kita sederhanakan. Begitu anda pernah memasuki sebuah restoran, atau pencucian mobil, atau tempat-tempat lainnya, ingalah kembali pengalaman itu, rasakan kembali, dan sekarang coba jawab pertanyaan ini, Apa yang anda rasakan setelah menggunakan jasa atau produk mereka? Bagaimana rasanya saat masuk dan saat duduk-duduk disana menunggu pesanan anda?Anda bisa mengembangkan pertanyaan lainnya terkait apa yang anda lihat dan anda duduki saat berada disana. Bagaimana yang anda rasakan dari apa yang dipakai oleh pelayan mereka, elemen-elemen yang tertempel di dinding, interior yang tampak disekiling, dsb.
Apakah Anda merasa nyaman dengan ruangannya, tempat duduknya: empuk atau tidak, temperatur atau baunya, teksturnya dst. Anda mungkin pernah mendapatkan pengalaman disaat Anda mencuci mobil. Pertama kali Anda datang ditempat tersebut, Anda sangat terkesan. Tempatnya bagus, bersih dan ramai.
Kemudian disuatu hari anda masuk pula ke rumah makan tertentu, atau pencucian mobil tertentu, dan anda merasakan ternyata sanga beda sekali. Disaat Anda ingin beristirahat sambil menunggu mobil, tempat duduknya sangat tidak nyaman, keras, ruangannya panas, pengap dan saat Anda haus ingin minum ternyata Anda juga harus berjalan jauh dari sana.
Bandingkanlah kedua tempat itu dan jawab, mana tempat yang akan anda pilih untuk dikunjungi lagi lain waktu? Tentu pembeli akan datang pada tempat yang pertama. Pembeli akan datang lagi karena ia sudah merasaan kenyamanan saat disana. Kuncinya adalah KENYAMANAN.
Alasan inilah yang dinamakan Physical Value. Maka carilah apa saja yang paling penting bagi customer anda secara fisik.
Kedua, Pikirkan Hal-hal Yang Mampu Menghadirkan Nilai Emosional Atas Produk Anda
Mengapa orang-orang membeli asuransi?Karena mereka menjadi lebih tenang saat memilikinya. Kegelisahan mereka karena merasa ketakutan ini dan itu disebabkan khawatir akan musibah yang akan menimpa sewaktu-waktu, terhapus sudah dengan ia memiliki asuransi. Lihatlah alasan mereka kata kuncinya 'TENANG'.
Maka anda harus mengembangkan kemungkinan-kemungkinan untuk bisa menghadirkan apa yang benar-benar diinginkan pembeli secara emosi.
Pada saat pembeli menggunakan produk anda ternyata mereka merasa sangat percaya diri. Bukankah anda sering melihat orang-orang memakai celana, baju, topi, jam dll, padahal harganya selangit. Bukankah anda pernah melihat orang-orang mengendarai motor gede (moge), mobil ferrarari, Mobil Lamborgini, padahal harganya selangit? Itu semua akan terbayar karena mereka justru merasa bangga dan percaya diri. Produk yang mereka pakai, yang mereka kenakan membuat mereka confident.
Sekarang anda menjadi semakin mengetahui apa yang membuat mereka lebih percaya diri karena secara emosi-nya telah terpenuhi. Inilah yang disebut dengan Emotional Value.
Ketiga, Menciptakan Nilai Dari Sebuah Harga
Kata-kata ini kedengarannya kontroversi jika disimak sepintas. Ada orang yang mengatakan harga tas 10 juta, ia menyebut harganya murah. Jangan heran dulu, mari kita telusuri.
10 juta dan murah. Pernyataan ini tampak saling berlawanan karena sekilas nilai 10 juta adalah sesuatu yang sangat mahal. Tapi dalam kenyataan, ada sekelompok orang yang membeli dengan harga lebih mahal dari itu dan menyebut harga itu murah atau mungkin ia mengatakan harga itu wajar.
Untuk orang yang biasa membeli tas harga ratusan juta, tentu harga 10 juta sangat murah. Orang yang pernah membeli tas 15 juta atau lebih dan ternyata rusak dalam waktu 5 tahun ternyata tas yang harganya 10 juta itu 7 tahun masih utuh dan modelnya masih mengimbangi trend terbaru.
Maka muncul yang namanya 'hemat bukan berarti murah'. Saya menjual berkali-kali buku yang terdiri dari 4 buku yang dipaketkan kedalam 1 paket dengan harga 1 juta lebih dan laku. Apakah mahal? Menurut saya, lumayan mahal, tapi kenyataannya buku itu sampai ke beberapa provinsi. Buku tersebut membicarakan bagaimana pemenangan pemilu. Buku itu saya jual di blog gratis menangpemilulegislatif.blogspot.com.
Anda bukan hanya sekedar memberikan kualitas, melainkan ada nilai lain yang diperoleh dari produk tersebut. Setidaknya uang yang dikeluarkan untuk membeli produk anda, bisa menghemat dana ratusan juta, atau bisa mempercepat waktu yang tadinya penjualan 500 pcs rata-rata satu tahun, dengan produk anda penjualan mereka bisa ditempuh hanya dalam waktu 6 bulan.
Jadi ada nilai lain dibalik produk yang terkadang nilai itu tak bisa dilihat oleh mata hanya bisa dilihat oleh pikiran dan batin.
Satu lagi. Keponakan saya lebih baik membeli HP second merk Iphone dari pada merk lain yang menurut saya sudah termasuk bagus, dan lebih murah. Jawabannya adalah kan HP Iphone kerena buat nampang dan fiturnya banyak. Mungkin yang ada dibenaknya adalah bahwa orang yang pake HP Iphone akan jadi pusat perhatian. Wah iklan gratis nih....hehehe.
Sudah waktunya. Sekarang saatnya untuk mengembangkan kemungkinan-kemunkinan yang berpotensi membangun ketergantungan. Kesuksesan anda terletak pada ketergantungan pembeli maka bangkit dan saatnya habis-habisan untu melahirkan ketergantungan. Besarkan usaha anda dengan fokus membangun 3 hal ini, yakni Physical Value, Emotional Value dan Price Value.
Silahkan baca juga artikel berikut ini :
- 3 Rahasia Closing Lebih Banyak
- Value Yang Bisa Mendongkrak Bisnis Anda
- Mariesa Mulan Tikha, Milenial Sukses Bisnis dengan Modal Pinjaman Rp 500 Ribu
- 10 Pengusaha Muda yang Sukses Meski Masih Kuliah
- Suskes Masih Kuliah, Begini Caranya!
- Strategi Tingkatkan Minat Pembeli Dengan Diferensiasi
- Periksa Level Keyakinan Anda
- 6 Kendala Ini Bikin Anda Sulit Dapat Kerja Dan Tak Punya Sumber Penghasilan
- 5 Langkah Terjadinya Penjualan Lebih Cepat
- 3 Cara Cepat Menambah Jumlah Pelanggan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar