Rabu, 11 Desember 2019

Warning Keras Buat Mahasiswa, Apaan Tuh?

Jangan kaget dulu. tidak ada hubungan yang jelas antara prestise sebuah universitas dengan kemampuan lulusannya mendapatkan pekerjaan. Nah lhoooo...kok bisa?

Sebentar lagi anda akan menemukan pernyataan itu merupakan hasil dari riset. Lantas sejauh ini, bagaimana nantinya nasib-nasib perguruan tinggi yang dipavoritekan karena ia memiliki prestise tinggi tetapi lulusannya masih saja dipertanyakan kepastian kerjanya. Muncullah pertanyaan susulan'apa jadinya kuliahan yang tak punya prestise?'.

Sekarang mari amati hal berikut ini apa yang ditulis Bimo Ario Tejo associate professor dan dekan Faculty of Applied Sciences (2016-2019) UCSI University, Malaysia. Perhatikanlah laporan yang pernah dirilis ini. Lembaga pemeringkat perguruan tinggi Quacquarelli Symonds (QS), dikutif dari news.detik.com, pernah merilis laporan QS Graduate Employability Rankings 2020. Laporan tersebut menyusun peringkat 500 universitas di dunia berdasarkan persentase lulusan yang berhasil mendapatkan pekerjaan.

Menariknya, menurut Direktur Riset QS Ben Sowter, tidak ada hubungan yang jelas antara prestise sebuah universitas dengan kemampuan lulusannya mendapatkan pekerjaan. Contohnya di Indonesia, Universitas Bina Nusantara yang menempati posisi papan bawah (801-1000) dalam QS World University Rankings justru mendapat skor dan peringkat employability yang sejajar dengan Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung yang menduduki posisi papan atas dalam QS World University Rankings.

Terlepas dari pro-kontra metode analisis yang digunakan oleh QS, analisis Ben Sowter tersebut kiranya dapat menjadi peringatan bagi semua perguruan tinggi di Tanah Air untuk tidak melupakan nasib lulusannya di tengah semangat kompetisi antar perguruan tinggi untuk menaikkan prestise di tingkat nasional maupun internasional.

Tingginya tingkat pendidikan ternyata tidak menjamin mudahnya mendapatkan pekerjaan. Data Biro Pusat Statistik 2019 menunjukkan tingkat pengangguran lulusan diploma dan universitas masing-masing berada di kisaran 6 hingga 7 persen, jauh di atas tingkat pengangguran lulusan SD (2,7 persen) dan SMP (5 persen).

Baca juga artikel berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar